Senin, 21 Oktober 2024 pukul 16.00 WIB

Mengenal Penyakit Asam Urat Dan Tes Yang Perlu Dilakukan

Penyakit asam urat atau arthritis gout adalah salah satu bentuk peradangan pada sendi yang terjadi karena kadar asam urat (uric acid) dalam tubuh terlalu tinggi. Arthritis gout termasuk salah satu jenis penyakit arthritis atau radang sendi yang umum terjadi.

Kondisi ini dapat menyebabkan persendian terasa sakit, bengkak dan kemerahan secara tiba-tiba. Selain itu, kondisi ini juga bisa mempengaruhi satu sendi atau beberapa sendiri dalam satu waktu.

Persendian yang terkena pada umumnya adalah jempol kaki, namun sendi lainnya juga bisa terpengaruh, seperti pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan dan tangan. Tulang belakang juga bisa terkena walaupun jarang terjadi. Tanpa penanganan yang efektif kondisi ini dapat berkembang menjadi gout kronis, terbentuknya tofus (benjolan yang terbentuk dari asam urat), dan bahkan dapat mengakibatkan gangguan fungsi ginjal berat, serta penurunan kualitas hidup.

Gejala Arthritis Gout

Gejala mulai akan terasa ketika artritis gout sudah berlangsung lama (kronik) dan ditandai dengan serangan dengan gejala yang memburuk (flares) dan berulang.

Serangan atau gejala asam urat bisa berlangsung selama beberapa hari atau minggu. Kekambuhan diikuti dengan periode remisi (tidak bergejala) yang lama (berminggu-minggu, bulan, sampai tahunan) tanpa gejala sebelum kambuh kembali. Namun pada kasus yang parah, serangan bisa bertahan lebih lama. Berikut gejala yang paling umum terjadi:

  • Nyeri sendi yang parah dan mendadak. Biasanya pertama kali terjadi pada pagi hari.
  • Sendi bengkak dan kemerahan
  • Sendi yang terasa hangat

Selain gejala di atas, masih ada kemungkinan ada gejala lain. Jadi, sebaiknya lakukan pemeriksaan dengan dokter.

Penyebab Arthritis Gout

Penyebab penyakit ini adalah kadar asam urat (uric acid) yang terlalu tinggi dalam tubuh. Tubuh memproduksi asam urat secara alami ketika memecah purin, yakni zat di tubuh yang berasal dari makanan yang dikonsumsi.

Dalam keadaan normal, asam urat akan tubuh keluarkan melalui urine dan feses. Namun, jika kadar asam urat berlebih maka zat tersebut akan menumpuk dan membentuk kristal pada sekitar sendi. Penumpukan kristal ini kemudian akan menyebabkan peradangan.

Terkadang, asam urat yang telampau tinggi penyebabnya bisa karena pola makan yang tidak sehat. Kendati demikian, ternyata tidak semua orang dengan kadar asam urat yang tinggi bisa mengalami penyakit gout.

Faktor Risiko Arthritis Gout

Penyebab utama asam urat yaitu terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung purin. Namun, ada berbagai faktor lain yang bisa meningkatkan risiko mengalami penyakit ini, antara lain:

  1. Jenis Kelamin (laki-laki)
  2. Riwayat keluarga (genetik)
  3. Obesitas
  4. Konsumsi obat-obatan tertentu
  5. Kondisi medis tertentu (hipertensi, diabetes, sindrom metabolik, gangguan ginjal berat)
  6. Gaya hidup yang tidak sehat (konsumsi alkohol, makan minum tinggi fruktosa)
  7. Konsumsi makanan tinggi purin (daging merah, jeroan, beberapa jenis makanan laut seperti sarden, ikan teri, kerang, tuna)
  8. Kondisi lain seperti trauma (cedera), operasi, perdarahan, dehidrasi.

Diagnosis Arthritis Gout

Dokter akan mendiagnosis arthritis gout berdasarkan penilaian dari gejala, pemeriksaan fisik, X-ray (sinar X), dan tes laboratorium (darah).

Tujuan melakukan tes asam urat adalah untuk mengetahui kadar asam urat dalam tubuh. Tes ini juga bisa membantu untuk mendiagnosis dan memantau berbagai penyakit, seperti penyakit asam urat dan batu ginjal.

Ada beberapa tes yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis penyakit ini, antara lain:

  • Pemeriksaan darah
    Pemeriksaan darah bertujuan untuk mengetahui kadar asam urat dalam darah.
  • Tes cairan sendi
    Tes cairan sendi dilakukan dengan cara mengambil cairan sendi yang terkena dengan menggunakan jarum suntik (prosedur ini dilakukan oleh dokter) untuk melihat adanya kristal asam urat dalam cairan sendi.