Senin, 14 Oktober 2024 pukul 16.00 WIB

Deteksi Kanker dengan Tes Darah

Pada tahun 2018 Angelina Jolie menggemparkan dunia dengan keputusannya menjalani bilateral mastectomy untuk menurunkan risiko mengalami kanker payudara. Saat itu Angelina mendapat kabar dari dokternya kalau ia memiliki kemungkinan 86% risiko terkena kanker payudara dan 50% risiko kanker rahim.

Kemungkinan risikonya terbilang tinggi bukan tanpa sebab, ternyata ibu dari Angelina Jolie adalah penyintas kanker payudara juga yang meninggal di usia 56 tahun. Informasi ini mengejutkan Angelina, namun ia membulatkan keputusan untuk menjalani prosedur mastektomi guna menurunkan probabilitas risiko kanker tumbuh di dalam tubuhnya.

Eits jangan takut dulu. Sebelum kamu overthinking, yuk kenali dulu kanker serta cara deteksi dini, sehingga kamu punya lebih banyak pilihan untuk mengatasinya.

Sebenarnya, Kanker Itu Penyakit Apa Sih?

Kamu sudah tahu belum kalau kanker adalah penyakit penyebab kematian no. 2 di dunia? Bahaya banget, kan? Kanker merupakan penyakit yang ditakuti banyak orang karena penyakit ini tipe yang berkembang secara diam-diam di dalam tubuh. Penyakit kanker seringkali baru terdeteksi ketika sudah memasuki stadium 3 atau 4. Apa saja gejala yang perlu dikenali? Gejalanya bervariasi tergantung pada jenis dan stadiumnya, antara lain:

  • Nyeri di bagian tubuh tertentu
  • Batuk atau suara parau
  • Gangguan buang air besar
  • 5L (letih, lemah, lesu, lunglai, lelah)
  • Muncul benjolan di payudara atau bagian lain pada tubuh
  • Penurunan berat badan atau demam yang tidak dapat dijelaskan
  • Pendarahan yang tidak biasa

Faktor Penyebab Kanker

Tubuh manusia terdiri dari bermacam-macam sel, dimana sel-sel ini tumbuh dan membelah dalam kondisi yang terkendali. Sel-sel membelah berguna untuk memproduksi lebih banyak sel untuk menjaga agar tubuh tetap sehat. Pada saat sel menua atau rusak, sel tersebut akan mati dan digantikan oleh sel baru. Tetapi kadang kala, proses perjalanan yang teratur ini dapat terganggu. Materi genetik (Deoxyribonucleic Acid/DNA) dari sel dapat rusak atau berubah dan menghasilkan mutasi yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembelahan sel normal. Pada saat ini terbentuk sel-sel baru yang kemudian membentuk sebuah massa yang disebut tumor. Jadi, penyebab kanker adalah bermutasinya gen yang bertugas untuk mengatur pertumbuhan dan perbaikan sel.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia terdapat beberapa faktor pendukung yang bisa meningkatkan risiko kanker payudara, yaitu:

  • Konsumsi lemak dan alkohol secara berlebihan
  • Perokok aktif atau pasif
  • Riwayat kanker dalam keluarga
  • Pernah menjalani operasi tumor jinak payudara
  • Menopause pada usia lebih dari 55 tahun
  • Haid pertama sebelum usia 12 tahun
  • Tidak menyusui
  • Melahirkan anak pertama di atas usia 30 tahun
  • Wanita yang tidak menikah
  • Wanita menikah tapi tidak memiliki anak
  • Menggunakan kontrasepsi atau terapi hormonal dalam waktu cukup lama

Deteksi Dini Kanker dengan Tes Darah

Tingkat keberhasilan penyembuhan penyakit kanker dapat terkendali dengan deteksi dini. Pada kasus Angelina Jolie, meskipun ia memilih untuk melakukan mastektomi tetapi sebenarnya, Angelina memiliki berbagai pilihan. Salah satu caranya, kamu bisa secara rutin melakukan tes darah di laboratorium, yaitu:

  • Hematologi rutin
    Tes ini berfungsi untuk menghitung jumlah berbagai jenis sel darah dalam tubuh kamu. Jadi, apabila terjadi abnormalitas seperti sel darah yang membelah dalam jumlah banyak, tes ini dapat mendeteksinya.
  • Tumor Marker
    Tes ini digunakan sebagai penanda berbegai jenis kanker dikombinasikan dengan penanda tumor yang lain, memantau keberhasilan pengobatan kanker yang sedang dijalani, respons terhadap pengobatan, dan kekambuhan kanker setelah pasien menjalani terapi pengobatan.
  • Pemeriksaan genetik
    Salah satu cara mendeteksi risiko kanker payudara dan kanker ovarium adalah dengan melakukan tes BRCA 1 dan BRCA 2. Pemeriksaan ini merupakan tes darah untuk mengetahui mutasi pada sel DNA.